Tuesday, October 30, 2007

Memelihara Transmisi Otomatic



Mobil bertransmisi otomatik memang lebih nyaman dibanding mobil dengan
persneling manual, namun perangkat ini ternyata membutuhkan pula
perhatian melebihi perangkat transmisi manual. Karena perangkat
transmisi manual berbeda rancangan dan perangkatnya dengan transmisi
otomatik. Bagaimana memelihara transmisi otomatik simak hal berikut ini :

Waktu Penggantian Oli

1. Kendaraan bertranmisi otomatik mengharuskan pelumas selalu dalam
level standart untuk itu jadwal penggantian oli harus diperhatikan serius.

2. Kekurangan pelumas dapat menimbulkan kerusakan pada sistem
transmisi otomatik.

3. Menurut buku petunjuk penggantian oli dilakukan setiap 40.000 km,
namun ada juga yang mengganti oli pada jangka waktu 20.000 km-30.000 km.

Menjaga Oilpan



1. Perhatikan pula oilpan atau bak penampung oli yang terletak di
kolong mobil. Oilpan pada transmisi otomatik cenderung lebih ke bawah
sehingga besar kemungkinan terantuk polisi tidur atau bebatuan besar
dan itu bisa menyebabkan kebocoran cairan oli.

2. Kebocoran oli dapat menghentikan mekanisme kerja transmisi otomatik.

3. Jika terjadi kebocoran oli sebaiknya kendaraan jangan dipaksakan
untuk berjalan.

Tuas di Posisi N

1. Pada transmisi otomatik tertera huruf D (drive) dan N (neutral).
Pindahkan tuas persneling ke posisi N apabila mobil berhenti di
traffic light untuk mencegah keausan dan Anda pun tak capek menginjak
pedal rem.

2. Jangan menggunakan model D sambil menginjak pedal rem. Hal itu
hanya akan mempercepat keausan komponen yang berhubungan dengan sistem
atau kerja transmisi otomatik.

Memfungsikan ON perangkat overdrive kendaraan.

1. Sebab jika Anda memfungsikan OFF perangkat overdrive tersebut, maka
hanya dapat menjalankan kendaraan pada posisi gigi 1,2 dan 3 saja
sedangkan gigi 4 tidak digunakan. Hal itu akan menyebabkan konsumsi
bahan bakar boros.

2. Jika Anda menggunakan ON perangkat overdrive kendaraan, Anda bisa
memanfaatkan gigi persneling mulai dari gigi 1 sampai dengan gigi 4.
Sumber Milis Peugeot

selanjutnya..

Thursday, October 4, 2007

Tips Hemat Bahan Bakar ala Peugeot

Kebiasaan mengemudi anda, tipe Peugeot yang anda kendarai dan kondisi mengemudi anda menentukan konsumsi bahan bakar kendaraan. Berikut ini tips untuk mengemudi Peugeot yang lebih menghemat bahan bakar.

  1. Rencanakan perjalanan
    1. Jadikan beberapa rencana perjalanan anda menjadi satu dan sehingga menghemat waktu dan bahan bakar.
    2. Hindari perjalanan singkat dengan kendaraan bermotor, lakukan dengan cara berjalan kaki atau naik sepeda, ini akan menghemat lebih dari seperempat kilogram emisi gas “greenhouse” per kilometer.
    3. Hindari arus puncak lalu lintas jika memungkinkan.
  2. Mengemudi dengan putaran mesin rendah
    1. Kenali karakteristik mesin mobil anda, biasanya efisien antara 1500 s.d. 2500 rpm (lebih rendah lagi untuk mesin diesel).
      Untuk mendapatkan putaran mesin yang rendah ini, anda sebaiknya menaikkan posisi gigi jika sudah memungkinkan, penggunaan putaran mesin tinggi akan menambah konsumsi bahan bakar.
    2. Untuk transmisi automatic posisi gigi akan naik lebih cepat dan halus jika anda melepaskan sedikit pedal gas jika momen sudah mencukupi.
    3. Perhatikan torsi dan putaran mesin maksimal tiap jenis kendaraan, saat memindahkan gigi jangan sampai melewatinya.
    4. Type 206 307 207 307SW,
      407, 807
      407SW 407 3.0 307 HDI 806
      EngineTU3JPTU5ET3EW 10J4EW12ES9A, V6DW 10TDDW
      10ATED
      Max Torque
      at RPM
      30004500280041003900375020001750
  3. Mengemudi smoothly – hindari akselerasi yang tidak perlu
    1. Jaga jarak dengan kendaraan di depan anda sehingga anda bisa mengantisipasi dan berjalan mengikuti arus lalu lintas.
    2. Mengemudilah dengan halus dan konstan. Hal ini akan menghindari akselerasi yang tidak perlu dan pengereman berulang-ulang yang akhirnya hanya memboroskan bahan bakar.
  4. Kurangi pemborosan bahan bakar saat idle
    1. Matikan mesin jika kendaraan anda berhenti. Dengan mematikan mesin walaupun dalam waktu yang singkat, anda akan lebih banyak menghemat bahan bakar dari pada bahan bakar yang dikeluarkan untuk menghidupkan mesin. Bertambahnya pemakaian bahan bakar saat starting dengan cara seperti ini bisa diabaikan.
    2. Mesin modern tidak memerlukan pemanasan berlebihan.
  5. Kecepatan adalah lawan dari hemat bahan bakar
    1. Kurangi keceparan kendaraan, kecepatan tinggi akan mengakibatkan konsumsi bahan bakar tinggi. Pada kecepatan 110 km / jam kendaraan anda akan mengkonsumsi sampai 25% lebih banyak dari pada berjalan dengan kecepatan 90 km / jam.
  6. Minimalkan hambatan-hambatan aerodinamis
    1. Penambahan komponen-komponen pada ekterior kendaraan seperti roof rack dan spoiler, atau membiarkan jendela terbuka, akan menambah hambatan udara dan konsumsi bahan bakar, dalam beberapa kasus bisa lebih dari 20%.
  7. Perhatikan ban kendaraan anda
    1. Periksalah tekanan ban kendaraan sesuai dengan rekomendasi.
    2. Gunakan ban dan velg standar serta pastikan alignment roda-roda kendaraan anda benar. Dengan memperhatikan ban anda, maka tidak hanya akan mengurangi konsumsi bahan bakar tetapi juga akan memperpanjang umur kendaraan dan menambah kemudahan handling kendaraan.
  8. Gunakan AC secara hemat
    1. AC bisa menggunakan sekitar 10% bahan bakar saat beroperasi, pada kecepatan lebih dari 80 km/jam, pemakaian AC akan lebih baik pengaruhnya terhadap konsumsi bahan bakar dari pada sebuah jendela yang terbuka.
    2. Jangan sekali-kali menyalakan AC pada saat parkir kendaraan.
    3. Bila kendaraan lama terpapar panas matahari, buka kaca jendela kendaraan sebelum menyalakan AC.
  9. Tutup kaca jendela
    1. Kaca jendala yang terbuka lebar, terutama di jalan tol akan menghambat laju kendaraan dan konsumsi bahan bakar akan meningkat 10%.
  10. Beban ringan
    1. Turunkan barang dan peralatan yang tidak diperlukan.
    2. Semakin berat kendaraan, semakin banyak bahan bakar yang dikonsumsi; beban tambahan seberat 50 kg bisa menambah konsumsi bahan bakar sebesar 2 persen.
  11. Rawatlah kendaraan anda secara teratur
    1. Dengan selalu merawat kendaraan anda akan mengurangi emsi gas “greenhouse” sampai 5%.
    2. Bersihan saringan bahan bakar, saringan udara dan kembalikan keseluruhan kondisi kendaraan sesuai standar. Lakukan perawatan kendaraan sesuai dengan saran bengkel resmi. Pastikan emisi gas buang kendaraan pada nilai toleransi.
    3. CO: max 3,5 % vol
      CO2: min 12% vol
      HC: max 350 ppm
      O2: max 2% vol
      Lamda: ≈ 1
      Lamda kurang dari 1 bahan bakar relative lebih boros, CO naik. HC tinggi menunjukkan pembakaran kurang sempurna. CO2 rendah performance mesin kurang baik.
    4. Ganti atau perbaiki komponen yang sudah tidak optimal unjuk kerjanya seperti kopling yang ada gejala slip, AC yang tidak dingin, kebocoran knalpot dll.
    5. Tidak melakukan modifikasi kendaraan seperti menaikkan kompresi dengan membubut cyl. head dan blok mesin, gunakan filter udara dan bahan bakar yang sesuai, jangan mengganti knalpot dengan type free flow.
  12. Gunakan bahan bakar yang tepat
    1. Gunakan angka oktan sesuai rekomendasi, agar terjadi pembakaran yang sempurna.
Copyright © 2007 PT ASTRA International, Tbk. All Rights Reserved

selanjutnya..

Peugeot(PUG) Mahal atau Murah

Subject diatas akan selalu menjadi pro dan kontra.
Bagi pemilik selalu menginginkan harga Pugnya mahal semahal-mahalnya, yg pingin punya Pug menginginkan harga yg semurah-murahnya, tapi setelah punya Pug pingin jadi mahal.

Apa daya ternyata mekanisme pasar tidak seperti yg diinginkan. Harga pasar dipengaruhi banyak hal, mulai dari selera konsumen, ketersediaan part, after sales service, trend, sampai dengan image brand memberi dampak pada tinggi rendahnya harga pasar mobil (bekas khususnya).

Terlepas dari mahal atau murah ada 2 tipe besar pembeli mobil.



Yang pertama beli mobil karena kebutuhan.
Artinya mobil yg dia beri harus bisa memenuhi beberapa kriteria tugas yg sudah ditetapkan seperti, tidak rewel, irit, muat banyak, bisa dipake kemana saja dll.
Tipe ini biasanya agak "memperbudak" mobil...artinya mobil hanya dipandang sebagai obyek transportasi semata. Biasanya mobil eks owner yg ini kurang terawat dan penampilannya compang camping. Tidak semua tapi rata-rata begitu.

Yang kedua beli mobil karena suka/cinta.
Mobil ternyata juga punya karakter yg terbangun dari kekuatan mesin, desain maupun fitur-fiturnya. Tipe pembeli kedua ini biasanya sangat paham akan mobil dan tau sekali mobil apa yg diinginkannya. Eksekusi keputusan membeli biasanya berdasarkan alasan emosional karena udah cinta atau udah gak bisa nerima model yg lain (tentunya setelah melihat kemampuan kantong dll). Pembeli tipe ini biasanya lebih "diperbudak" mobil. Artinya hatinya akan risau kalau baret dikiiit aja, atau tidurnya gak tenang karena belum nyuci mobilnya tadi. Yang lebih parah memilih membeli pelek yg sudah lama diimpikannya ketimbang renovasi lantai rumahnya yg sudah kusam.

Ada baiknya kita pahami diri kita termasuk jenis yg mana. Kalo termasuk jenis pertama tentu akan marah-marah kalo mobilnya bentar-bentar ke bengkel. Sementara tipe kedua, ramuan 1:7 (1 hari jalan 7 hari di bengkel) tidak pernah merisaukannya selama tunggangannya makin sempurna.

Kembali ke masalah mahal dan murah, mari kita asumsikan bila member sebuah klub atau komunitas mobil pastilah 90% termasuk tipe yg kedua. Satu tipe yg sudah sejak awal bersedia berkorban demi "cintanya". Satu tipe yg mau repot-repot mencari sejenisnya baik di klub maupun komunitas tersebut. Lantas kenapa fluktuasi harga obyek "cintanya" itu menjadi masalah? Kenapa dihargai murah begitu menyakitkan? Apa benar karena tidak terima "cintanya" dihargai sedemikian murah oleh masyarakat, atau hanya karena khawatir kalo mau "bercerai" cuma dapet sedikit harta gono gini?

Cinta sejati tentu tidak mengharap harta gono gini...cinta sejati cenderung buta dan tutup mata akan kekurangannya. Lantas kenapa tetap mencinta? Kerna cuma itu yg memuaskan hatinya, tak kurang tak lebih.

Kembali ke topik, Pug adalah mobil yg diracik dengan citarasa desain dan performa Eropa yg tinggi. Pug adalah produk yg layak dicintai kok. Tampilan mobil mereka mencitrakan cinta pemiliknya. Kalau sudah maksimal apakah kita masih akan meributkan harga? Saya kira harga sebuah cinta tidak pernah mengikuti pasar.

Karenanya milikilah dengan cinta, lepaslah dengan harga cinta, berikan pada yg memiliki cinta yg sama. Ini baru sepadan.



Salam Puglover.

åß!

selanjutnya..